Kamis, 22 September 2011

"The Raid" (Serbuan Maut) Film Indonesia Yang Mendunia


SESUATU yang jarang tengah terjadi di jagat sinema kita. Film Indonesia mampu bicara di ajang festival film internasional.
Yang lebih jarang lagi, film yang dibicarkan itu bukan film jenis drama maupun kelas festival macam film-film karya Garin Nugroho, melainkan film yang mengandalkan aksi.
Ya, film karya Gareth Huw Evans, The Raid (Serbuan Maut) mendapat apresiasi positif di ajang Festival Film Internasional Toronto 2011. Publik di Indonesia masih harus bersabar untuk menunggu The Raid tayang sampai Januari tahun depan.
Namun, kami punya 5 alasan mengapa film ini layak ditunggu.
1. Iko Uwais, Yayan Ruhian, plus Gareth H. Evans is back!
Pada 2009, jagat sinema nasional dikejutkan 3 nama itu lewat Merantau. Gareth H. Evans membuat debut filmnya di tanah air lewat film aksi dengan memperkenalkan bintang yang tak pernah dikenal sebelumnya: Iko Uwais sang jagoan tampan jago silat diadu dengan Yayan Ruhian. Aksi laga Iko dan Yayan menjawab kerinduan publik pada film aksi yang tak kalah seru dibanding film aksi dari Hong Kong maupun Hollywood. Evans menjanjikan unsur aksi di The Raid lebih bervariasi.
2. The Raid dipuji kritikus film dunia
Saat ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Toronto 2011 sebagai pembuka program Midnight Madness ada 8 September silam, di luar dugaan The Raid mendapat apresiasi kritikus film dunia melebihi yang dibayangkan. Peter Sciretta dari Slash menyebut film ini, "the best action film I’ve seen in years.” James Rochi dari MSN Movies mengatakan The Raid menyamaiDie Hard. “The best Aristotelian-unity action film since Die Hard,” tulisnya. Drew McWeeney dari Hit Fix mengatakan, “film aksi yang nyaris sempurna.” Koran bergengsi bisnis hiburan Hollywood, The Hollywood Reporter menilainya sebagai, “Ultra-violent action movies don’t get much more exciting than this kick-ass feature from Indonesia.”
raidposter3. Musiknya dikerjakan Mike Shinoda dari Linkin Park
Sudah nonton trailernya? Terasa sekali musiknya sangat lekat ke telinga. Jangan salah, ilustrasi musik film ini dikerjakan bukan orang sembarangan. Mike Shinoda dari Linkin Park bersdia menyisihkan waktunya menggarap musik bagi The Raid. Coba ingat-ingat ada berapa film Indonesia yang musiknya dikerjakan musisi dunia? Musik Mike Shinoda terasa seperti bonus yang terlalu berharga untuk dilewatkan dari film ini.
4. Memboyong piala di Festival Film Internasional Toronto 2011
Selain disukai kritikus film, The Raidjuga memikat penonton umum. Film yang juga dibintangi Donny Alamsyah dan Ray Sahetapy ini berhasil memenangkan The Cadillac People’s Choice Midnight Madness Award di ajang Festival Film Internasional Toronto 2011. Seperti dilansir tiff.net, piala tersebut merupakan penghargaan pilihan penonton selama acara Midnight Madness TIFF 2011 yang digelar 8-18 September 2011.
5. Ceritanya super seru (SPOILER ALERT!)
Jika penjelasan segala kehebatan The Raid di atas masih belum memuaskan Anda, kami sajikan sinopsis ceritanya: Film itu berkisah tentang blok apartemen di jantung Kota Jakarta yang dihuni para pencandu serta penganggur. Mereka dipimpin seorang bos kejam yang membuat konsumennya menjadi pemadat serta tanpa ragu membunuh secara brutal. Tiada seorang pun polisi dan penegak hukum mampu dan berani mengutak-atik kehidupan di apartemen itu. Hingga pada suatu pagi, satu pasukan elite yang dipimpin perwira bernama Rama (Iko Uwais) datang menyerbu. Pasukan Rama menghadapi labirin di setiap lantai, tembak-menembak dengan para penjahat, dan bertempur melawan mereka. Setiap kali mencapai lantai lebih atas, mereka menemui rintangan yang lebih besar dan peperangan mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar